Sabtu, 30 April 2011

Majalengka Remaja

Visi yang diusung rakyat Majalengka bukan hanya sekedar slogan, namun berakar dari cita-cita yang luhur yang lahir dari latar belakang agama, budaya, sosial kemasyarakatan dan kondisi obyektif Kabupaten Majalengka yang telah di anugrahi berbagai potensi yang sangat prospektif baik dari segi wilayah, kondisi sumber daya alam serta sumber daya manusia yang senantisa terus digali dan di kembangkan untuk satu tujuan yang tercermin dalam bingkai visi menjadi Majalengka yang Relegius Maju dan Sejahterah.
Kondisi Geografis Majalengka terbagi dalam 3 zona daerah yaitu : daerahpegunungan dengan ketinggian 500-857 m di atas permukaan laut dengan luas 482,02 Km² atau 40,03 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka; daerah bergelombang/berbukit dengan ketinggian 50-500 m diatas permukaan laut dengan luas 376,53 Km² atau 31,27 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka dan daerah daratan rendah dengan ketinggian 19-50 m diatas permukaan laut dengan luas 345,69 Km² atau 28,70 % dari seluruh luas wilayah Kabupaten Majalengka. Kondisi ini memungkinkan tumbuh suburnya potensi sumber daya alam yang melimpah seperti sayuran, buah buahan, pangan juga sektor pariwisata. Daerah dataran rendah yang rata ditunjang dengan posisi yang sangat strategissebagai wilayah penghubung 4 Kabupaten yakni Sumedang, Indramayu, Cirebon dan Kuningan, sangat cocok dikembangkan menjadi kota bisnis dan industri, sehingga tidak heran kalau Pemerintah Propinsi Jawa Barat melirik Majalengka sebagai salah satu prioritas pembangunan infrastruktur untuk menompang percepatan pembangunan termasuk mega proyek pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat yang akan dibangun di kecamatan Kertajati, serta sentra untuk relokasi berbagai industri dan konsep pengembangan Kertajati Aero City yang terintegrasi dengan berbagai fasilitas seperti pemunkiman, universitas, rumah sakit, pusat perbelanjaan, bussines center, resort, sarana hiburan dan rekreasi.
Salah satu start mengibangi dinamikapercepatan pembangunan tersebut adalah penataan wilayah perkotaan. Penbangunan perkotaan yang juga merupakan konsep sistem jaringan kehidupan manusia yang ditandai dengan stratifikasi ekonami yang heterogen atau sebagai suatu tempat pertemuan yang berorientasi ke luar serta membentuk Brand Image dalam meraih dukungan investasi dalam jangka panjang. Salah satu pembangunan dalam penataan kota adalah Pembangunan Gerbang Batas Kota Majalengka yang merupakan zona entry utama dari sebelah barat. Penempatan Gerbang Batas Kota di bangun di sebelah barat Kota Majalengka, berbatasan dengan kecamatan panyingkiran, dengan kebutuhan lahan seluas ± 200 m² (pada jalur kanan dan kiri) tidak termasuk trotoar jalan.

Lepas dari zona entry segera akan disuguhkan Taman Kota yang sangat menarik dimana Bunderan Munjul sedang di tata dan dikembangkan menjadi 4 zona berupa pertanaman yang sangat ekslusif dan visioner yang unik dari desain taman kota ini adalah akan ditempatkanya Pesawat Terbang di Zona 3 yakni Taman Dirgantara sebagai simborl Bandara Internasional Jawa Barat yang akan dibangun di Kabupaten Majalengka.

Bundera Munjul Kabupaten Majalengka

Untuk mendukung akses ke kota saat ini telah dilakukan pelebaran jalan utama yak ni Jl. K.H Abdul Halim. Tahap pertama yang terdiri dari 2 ruas jalan, saat ini telah selesai dibangun dan sisianya sepanjang 1,7 Km akan dibangun tahun 2011 mendatang. Untuk memperluas daya dukung aksesibilitas lalu lintas kota selain pelebaran jalan KH. Abdul Halim akan dibangun jalan lingkar Majalengka yang terdiri dari lingkar Utara sepanjang 6,8 Km yang dimulai dari Panyingkiran-Jatipamor-Cijati-Cikasarung-Leuwikidang dan berakhir di Baribis. Akses ke jantung Kota Majalengka dari wilayah terkecilpun kini tengah dibangun, jalan tembus Lemahsugih-Majalengka yang menghubungkan daerah paling selatan Majalengka ke jantung dimana jalur yang biasanya harus ditempuh sejauh 86 Km akan bisa di persingkat melalui jalan tembus yang hanya sepanjang 27 Km. Pembangunan jalan tembus ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan di wilayah selatan Majalengka.
Di jantung kota, pusat pemerintahanpun akan dibenahi dan direlokasikan serta akan dibuat bangunan baru yang memanfaatkan Eks Mapolres Majalengka yang kini telah dipindahkan ke ujung sebelah timur kota yakni di Kec. Cigasong. Pembangunan Kantor Pusat Pemerintahan ini rencananya akan dibangun dengan arsitektur modren dengan tetap manampakan corak etnik sebagai ciri dan identitas Majalengka.

Kedepan titik-titik pusat perbelanjaan dan pusat keramaian kota akan segera dibangun, hal ini tentu saja tidak akan terwujud tanpa daya dukung investasi yang memadai, untuk itu Kabupaten Majalengka membuka seluas-luasnya peluang bagi para investor yang hendak menginvestasikan modalnya di Majalengka.

Prospek investasi di Majalengka kini mempunyai bargaining position tersendiri sebab daya dukung pembangunan Jawa Barat yang sebagian akan di pusatkan di Majalengka seperti akses jalan tol, Bandara Internasional dan Aero City serta relokasi Industri terutama Industri Tekstil akan membuat Kota Majalengka menjadi kota investasi yang sangat prospektif, 5 tahun kedepan Kota Majalengka akan berubah menjadi kota yang banyak dikunjungi oleh para pelaku bisnis baik lokal, regional maupun manca negara, hal ini akan berimbas positif bagi sektor pariwisata , oleh karena itu konsep pembangunan kepariwisataan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam rencana pembangunan jangka panjang kabupaten majalengka.
sumber:kominfo majalengka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar